Penguatan Kompetensi Pedagogik Guru Sejarah di MGMP Sejarah Provinsi Jawa Tengah melalui Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Sejarah Berdiferensiasi Berbasis Deep Learning Approach Berbantuan Teknologi Artificial Intellegence (AI)

Untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan fleksibilitas dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin kompleks, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) mendorong implementasi pendekatan Deep Learning dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pembelajaran yang Mindful, Meaningful, dan Joyful, sehingga peserta didik tidak hanya memahami materi, tetapi juga mampu menganalisis, menerapkan, dan berinovasi. Meski menjadi kebijakan baru, penerapan Deep Learning tidak menggantikan sepenuhnya prinsip Kurikulum Merdeka. Salah satu unsur yang tetap dipertahankan adalah pembelajaran berdiferensiasi.

Konsep pembelajaran diferensiasi adalah menyesuaikan strategi, proses, dan media pembelajaran sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Konsep ini dinilai ideal untuk mengakomodasi keragaman potensi peserta didik. Sayangnya, implementasinya di lapangan masih menghadapi tantangan, termasuk di kalangan guru yang tergabung dalam MGMP Sejarah Provinsi Jawa Tengah. Tantangan tersebut semakin besar dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang kini juga diharapkan dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Saat ini, guru dituntut tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dalam mengintegrasikan Deep Learning, pembelajaran berdiferensiasi, dan pemanfaatan AI.

Menjawab kebutuhan tersebut, Tim Pengabdian Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerja sama dengan Pengurus MGMP Sejarah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Penguatan Kompetensi Pedagogik Guru Sejarah di MGMP Sejarah Provinsi Jawa Tengah melalui Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Sejarah Berdiferensiasi Berbasis Deep Learning Approach Berbantuan Teknologi Artificial Intellegence (AI)”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 15 Mei 2025 di SMA Negeri 1 Pabelan, Kabupaten Semarang, mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.

Puluhan peserta yang merupakan pengurus MGMP Kabupaten se-Jateng, mengikuti rangkaian kegiatan dengan antusias. Ketua Tim Pengabdian, Andy Suryadi, S.Pd., M.Pd., memaparkan materi mengenai kerangka kerja pembelajaran Deep Learning dan strategi pembelajaran berdiferensiasi di mata pelajaran sejarah. Sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan latihan praktik, sehingga guru tidak hanya menerima materi, tetapi juga mencoba langsung metode yang diperkenalkan. Kegiatan ini sejalan dengan visi Universitas Negeri Semarang sebagai universitas pelopor kecemerlangan pendidikan, yang tidak hanya fokus pada pengajaran di kampus, tetapi juga berperan aktif membina tenaga pendidik di berbagai daerah. Harapannya, guru-guru sejarah dapat menerapkan pendekatan ini di kelas masing-masing, sehingga tercipta proses pembelajaran sejarah yang lebih bermakna dan relevan bagi generasi masa depan.